Kamis, 19 Desember 2013

Menawar Taksi Bandara dalam Bahasa Banjar



Menawar taksi di Bandara Syamsudin Noor (BDJ), Banjarbaru sedikit agak tricky. Beberapa supir atau calo taksi bandara yang 'nakal' seringkali menembak harga tinggi kepada calon penumpang yang dianggap baru pertama kali menginjakkan kaki ke Tanah Banjar.

Ada baiknya Anda mengenali sedikit Bahasa Banjar agar dianggap Urang Banjar jika menggunakan cengkok suara yang tepat (gabungan antara cengkok Minang dan Sunda), atau setidaknya dianggap sering ke Banjarmasin jika tanpa intonasi lokal.

Bahasa Banjar mudah dipelajari karena masih serumpun dengan bahasa Melayu. Struktur bahasa Banjar kurang lebih sama seperti bahasa Indonesia. Hanya berbeda dalam kosa kata. Anda perlu terlebih dahulu mengenal kata-kata dasar Bahasa Banjar berikut ini yang umum digunakan di kota Banjarmasin dan sekitarnya dimana mendapat banyak pengaruh dari Bahasa Indonesia.

Perbedaan bahasa Banjar di kabupaten lain hanya berbeda dalam dialek dan variasi kosa kata.

Kata-kata dasar Bahasa Banjar:

  • Saya:
    • Ulun
      • Sangat halus, resmi, umum digunakan untuk ke semua kalangan, baik kepada yang lebih tua, seusia, maupun lebih muda.
    • Aku
      • Gaul, untuk berbicara kepada yang setara atau lebih muda.
    • Unda (= Gua)
      • Bahasa pasar, untuk berbicara kepada yang setara atau lebih muda. Kata unda sudah mulai jarang digunakan secara umum.
  • Anda:
    • Pian
      • Sangat halus, resmi, umum digunakan untuk ke semua kalangan, baik kepada yang lebih tua, seusia, maupun lebih muda.
    • Ikam (= Kamu)
      • Gaul, untuk berbicara kepada yang setara atau lebih muda.
    • Nyawa (= Lu)
      • Bahasa pasar, untuk berbicara kepada yang setara atau lebih muda. Kata nyawa sudah mulai jarang digunakan secara umum.
  • Dia:
    • Inya
  • Beliau
    • Sidin
  • Mereka:
    • Bubuhannya
      • Secara harfiah artinya: kelompok itu.
  • Tidak/Nggak:
    • Kada
  • Tidak usah:
    • Kada usah.
      • Tidak usah, deh. Nggak jadi, deh. Kada usah, gin.
    • Kadusah, Kedusah
  • Tidak mau. Ogah.
    • Indah.
  • Kapan?
    • Babila?
    • Pabila?
    • Wayah apa?
  • Sekarang
    • Wayahini
  • Nanti saja, deh
    • Kaina haja, gin.
    • Kéna aja, gin.
  • Bagaimana? Gimana? Seperti apa?
    • Nang kaya apa?
  • Apa kabar Anda?
    • Apa habar pian?
Kata-kata dasar Bahasa Banjar di atas bisa dikombinasikan dengan kata-kata dari Bahasa Indonesia, tanpa terdengar aneh. Anda hanya akan dianggap pernah atau baru tinggal di Banjarmasin.

Berikut ini adalah contoh percakapan Bahasa Banjar yang bisa Anda coba terapkan.

BAHASA INDONESIA
BAHASA BANJAR
ANDA sedang berdiri sendirian di Terminal Kedatangan Bandara Syamsudin Noor. Ada seorang SUPIR TAKSI menghampiri ANDA.

SUPIR TAKSI
Mau kemana Anda, Pak? Mau ke Banjar(masin), ya?

ANDA 
Iya. Saya mau ke
Jalan Antasari.
(Jl. Antasari adalah alamat hotel tempat Anda akan menginap)

SUPIR TAKSI 
Boleh, Pak. Ayo, sama saya.

ANDA 
Berapa?

SUPIR TAKSI 
Biasa, Pak. Seratus tujuh lima.

ANDA 
Busyet, deh. Mahal banget, ya?

SUPIR TAKSI 
Boleh kurang kok, Pak.

ANDA
Biasanya saya seratus dua puluh saja.

SUPIR TAKSI 
Seratus lima puluh deh, Pak.

ANDA
Nggak usah, deh. Saya menunggu dijemput teman aja, deh.

ANDA lalu pura-pura mencari nomor kontak di ponsel. SUPIR TAKSI terlihat agak putus asa.

SUPIR TAKSI
(mengulangi pertanyaan yang sama agar tidak malu)
Di Banjar(masin), di mananya, Pak?

ANDA
Ke Jalan Antasari,
setelah pasar.

SUPIR TAKSI
Ayo, Pak. Sama saya.

ANDA
Seratus dua puluh, kan?

SUPIR TAKSI
Iya, Pak. Gak apa-apa, deh. Anda tunggu saja di situ.
(Menunjuk ke arah zebra cross di parkiran taksi)

SUPIR TAKSI bergegas ke loket untuk membayar retribusi dan mengambil karcis parkir. Ia lalu memindahkan mobilnya ke zebra cross. Ia lalu membantu ANDA memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi.
PIAN lagi badiri saurangan di Tarminal Kadatangan Bandara Syamsudin Noor. Ada seikung SUPIR TAKSI mendatangi PIAN

SUPIR TAKSI
Handak kemana pian, Pak? Handak ke Banjar(masin), kah?

PIAN
Iya. Ulun handak ka
Jalan Antasari.
(Jl. Antasari adalah alamat hotel wadah pian akan bamalam)

SUPIR TAKSI 
Boleh, Pak. Ayo, lawan ulun.

PIAN
Barapa?

SUPIR TAKSI 
Biasa, Pak. Seratus tujuh lima.

PIAN
Uma, ai. Larangnya, pang?

SUPIR TAKSI 
Boleh kurang, Pak ai.

PIAN
Biasanya ulun seratus dua puluh haja.

SUPIR TAKSI 
Seratus lima puluh lah, Pak.

PIAN
Kadusah, gin. Ulun manghadangi diambili kawan haja, gin.

PIAN lalu pura-pura mancari nomor kontak di ponsel. SUPIR TAKSI kalihatan pina putus asa.

SUPIR TAKSI
(maulangi pertanyaan yang sama supaya kada supan)
Di Banjar(masin), di mananya, Pak?

ANDA
Ka Jalan Antasari,
umbah pasar.

SUPIR TAKSI
Ayo, Pak. Wan/lawan ulun.

ANDA
Seratus dua puluh, kalo/klo?

SUPIR TAKSI
I'ih, Pak, ai. Kada papa, gin. Pian hadangi haja di situ.
Maunjuk ka arah zebra cross di parkiran taksi)

SUPIR TAKSI bahancap ke loket gasan mambayar retribusi wan maambil karcis parkir. Inya lalu mamindahakan motornya ke zebra cross. Inya lalu manulungi PIAN mamasukakan barang-barangnya ke dalam bagasi.

Demikian contoh percakapan dalam Bahasa Banjar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar